ANTARA VE dan WE
(Masa – Masa Mengenaskan)
Ahhhh sungguh capek sekali perjalanan
ini. Sesampainya tiba di rumah bude Ana aku langsung masuk ke kamarku. Setelah
mandi aku langsung tertidur pulas di kamar.
“Tolong-tolong...
kereta api ini mau tenggelam ke sungai, lontong eh salah tolong...aku tidak
bisa berenang” teriakku sangat keras.
Lalu tiba-tiba cowok tampan itu datang
menolongku, dia menggendongku lalu membawaku ke pingggir sungai dan memberiku
nafas buatan..^_^(hemm, kesempatan dalam kesempitan nih yee).
Kringg...kringg..kringg.., jam wekerku menunjukkan angka 6.00 pagi pas, gak
kurang n gak lebih.
“genteng
ehh salah maksudku ganteeeng..pliss jangan pergi” teriakku keras sambil berlari
padanya. Dia berjalan sangat cepat sekali, sampai aku harus berlari untuk
mengejarnya.
Aku tidak melihat jalan yang sedang
licin itu dan akhirnya, upss aku terjatuh ke sawah. Buru – buru aku bangun, eh
ternyata yang terjadi malah aku terjatuh dari tempat tidurku dan yang konyol
adalah itu semua cuma mimpi. Hehehe..
“Ahh..ini
sungguh menyebalkan kenapa semua itu Cuma mimpi sih”, batinku dalam hati. Aku
lalu bangun dan langsung mandi. Setelah selesai sarapan aku pamit ke bude Ana,
lalu pergi ke kampus bersama Diana anak sulung bude Ana.
Hari
ini pertama kali aku masuk ke kampus megah ini, dan yang paling asik sekarang
adalah masa ospek. Aku mondar-mandir kesana kemari dan kemari kesana kesini
sampai berkali kali mencari kelompokku. Aduh orang sebanyak ini gimana gue bisa
nemuin kelompok gue.
Dan naahh... akhirnya ketemu juga
kelompok gue, Suku Banda kelompok 59. Yahh namanya saja kampus multikultural
pasti banyak banget budayanya, NTT, Flores, Kalimantan, papua de el el deh, gue
gak bisa nyebutin semuanya soalnya akan makan banyak nasi, buat nyediain tenaganya coz banyaknya kayak gerbong kereta
api yang panjang kali lebar banget.
“haay..mbak
siapa nama kamu” sapaku pada temanku yang ada disampingku. “iya, aku Sarah dari
kalimantan” jawabnya kalem.
“ohh..iya aku Vandina dari Bandung”. Bla..bla..bla.. aku banyak ngobrol
dengan teman-teman baruku yang ada di kampus. Ospek di kampus dilakukan selama
seminggu meskipun sangat capek sekali tapi ini sangat menyenangkan sekali.
Aku semakin akrab dengan teman – temanku. Kami
banyak mengobrol soal budaya kami juga tempat tinggal kami. Dan akhirnya ospek
selesai juga, the end..bye bye ospek mudah-mudahan gue lulus, amin!
Hari
pertama kuliah sangat menyenangkan, ketemu orang baru juga nomor hp baru
lagi..asik akhirnya gue banyak kenalan. Duwh..tapi nggak menyenangkan kenapa
juga sejak bertemu dengan cowok itu otak gue mulai eror. Seperti komputer yang
terinfeksi virus, tapi untung saja bukan virus mematikan seperti flu babi atau
HIV AIDS, ini seperti virus cinta pertama pada pandangan pertama hehe..J
Hari
ini kuliahku selesai jam 15.00 wib, dan itu artinya selesai satu hal baru tapi
memulai hal baru lagi. Yaa..this is time for nyuci baju.
“Bibi aku mau nyuci baju dulu yaa,
nanti kalau ada Diana sudah pulang, tolong kasih tahu, aku nitip ngprint tugas”
kataku pada bibi Ana.
“yaaa..beres, bibi akan sampaikan
pada Diana”, balas bude Ana. Aku ngambil radio yang ada di ruang tv, lalu
memutar lagu korea kesukaanku.” Heemmm...masak-masak sendiri, nyuci-nyuci
sendiri pakek sabun yang wangi, biar baunya wangi” nyanyiku dengan merdunya.. J
Lalu tiba-tiba aku menghentikan nyuci
bajunya, aku berpikir sebentar, “stop..kayak ada sesuatu yang ketinggalan deh,
tapi apa yaa..aku lupa” kataku.
Lalu buru-buru aku lari ke kamar, ups aku lupa
kalo aku masih nyimpan kemeja cowok itu di kolong tempat tidurku, aku langsung
mengambilnya dan tralaaa..kalian tahu kan bagaimana baunya? Ini sangat buruk
sekali, sampai – sampai aku mau muntah lagi kayak waktu di kereta.
Aku membawanya ke belakang lalu
langsung saja merendamnya di kaleng dan memberinya sabun sebanyak mungkin.
Pas aku lagi menguceknya, ya
sepertinya ada sesuatu benda di saku kemejanya. Aku merogohnya dan
mengambilnya, dweengg ^_^..astaga ini penemuan yang sangat bersejarah dalam
hidupku, akhirnya aku bisa menjadi salah satu seorang penemu seperti isac
newton penemu hukum newton..hehehe .
Aku menemukan sebuah cincin dan kartu
nama dengan nama Wiliam Revio Nugraha, yaa kira- kira seperti ini tampilan
kartu namanya...
Hahaha..ini
namanya ketiban rejeki, akhirnya aku tahu juga siapa nama cowok yang ada di
kereta itu, juga ada alasan mengapa aku harus bertemu dengannya.
Cepat – cepat aku menyelesaikan tugas
mingguanku itu. Lalu aku pergi ke counter terdekat untuk isi ulang pulsa aku
yang tinggal 0 rupiah itu.
***
Tiba-tiba
hp BB berwarna putih yang ada di saku celananya berdering pas lagi ada meeting
penting. “Tulilut..tulilut..ada telepon..ada telepon”, bunyi nada dering hp BB.
“maaf tunggu sebentar saya mau angkat
telepon”, katanya kepada para karyawannya. Lalu dia keluar ruangan sebentar dan
langsung mengangkat telepon dari nomor baru itu, yang sebenarnya adalah miliku
Hehe... .
“halo,
selamat siang, dengan Wiliam disini, ada yang bisa saya bantu” katanya lembut.
“ha-ha-lo ss-sa-sa- ya, Dina, iya
memang ada yang harus dibantu, malah sangat butuh bantuan bangets, keadaan lagi
gawat darurat” kataku sambil terbata-bata.
“iya, ini siapa, katakan tentang diri
anda dengan jelas, saya sedang tidak ada waktu sekarang” katanya cos pleng.
“sudah dibilang saya Dina, ohh
ya,,ehmm saya cewek yang ada di kereta waktu itu, dan huwekk saya yang muntah
di kemeja anda”, kataku cos pleng juga.
“Dina
siapa ya, saya nggak ingat tuh, terlalu banyak memori di otak saya tentang nama
cewek dengan nama Dina dan maaf saya lagi adameeting penting sekarang”, katanya kasar. (Duwh mas Bro, kalau Playboy
jangan dilihatin gitu dong, malu tauk).
“saya
Vandina cewek yang ada di kereta duduk di depan kamu”, kataku kasar juga dan
tuuutt...tttuuttt yah hp gue mati. Uhh dasar cowok ini tetap saja sifatnya
kasar dan pemarah terhadap orang yang nggak dikenal.
(Dasar
bodoh emang bener kalo dia marah, dia lagi ada meeting penting dan loe sedang
telpon ngomong seenaknya diri loe...:O)
Yahh..pantesan
hp aku mati, pulsanya kembali ke saldo awal Rp 0 bulat. Ahaa..tapi masih ada
satu alasan lagi biar bisa ketemu sama dia, aku akan ke rumahnya sajalah.
***
Keesokan
harinya aku minta diantar Diana untuk nganterin aku ke rumah Wiliam. Setelah
naik turun angkot beberapa kali akhirnya aku sampai juga di depan rumah Wiliam.
“buusyyett..Din,
bener? Ini rumah temen kamu itu yang namanya Wiliam?”, tanya Diana.
“ehmm..yang
ditulis di kartu nama ini memang alamatnya kog?” kataku enteng.
“yah..ini
sih istana Din, bukan rumah biasa, tepatnya istana pangeran kaya, kayak di
dongeng cinderella”, kata Diana sambil terkagum - kagum n matanya merem melek gitu. Kemudian aku
langsung saja pencet bel yang ada di dinding.
Ting..tung..ting..tung
aku memencetnya sampai beberapa kali sampai satpam yang ada di pos jaga keluar.
Gredeeek..pintu gerbang terbuka dan satpam itu berkata ‘’mau cari siapa ya
neng?”.
“Saya
mau bertemu dengan mas Wiliam, ini bener kan rumahnya?” jawabku.
“iya, benar ini memang kediaman tuan Wiliam,
ada perlu apa?” jawab satpam.
“dia
ada kan? Katakan saja saya Vandina, mau bertemu dengannya untuk mengembalikan
kemejanya”, kataku tegas.
“owhh..jadi
kamu tukang laundry baru itu ya, sini berikan saya saja kemejanya, saya sendiri
yang akan memberikannya ke tuan Wiliam”, kata satpam matados.(matados=muka
tanpa dosa)
Ehh..enak
saja, gue sendiri jauh-jauh, muter-muter, nyasar-nyasar sampai kehabisan duit
kesini cuma mau ketemu dengan mas Wiliam langsung, ehh..pak satpam enak saja
bilang kalau saya tukang laundry emang gue Laundry Jandi apa, batinku.
“aahh..gak
mau pak, saya sendiri saja yang mengembalikannya kepada mas Wiliam, takut gak
enak” kataku ketus pada pak satpam.
“
Baiklah, ayo ku antarke tuan muda William,” ajaknya ketus. Tapi aku gak peduli
asal bisa ketemu sama mas William.hihihi...
Aku gak tahu aku di ajak kemana sama
pak satpam ketus itu. Yang pasti setelah masuk ke rumah yang ekstra large itu
begitu terlihat amazing. Rumahnya sangat
sepi, hanya ada beberapa pembantu yang sedang bersih-bersih halaman. Kemudian
aku diajak ke ruangan yang besar di rumah itu.
Tok..toook..pak
satpam mengetuk pintu.
“masuk..!”
kata seorang cowok dengan kasar.
“ini
tuan ada tamu yang cari tuan, katanya mau mengembalikan kemeja tuan” kata pak
satapam kepada si cowok.
“taruh
saja dimeja, lalu suruh dia pulang” kata cowok dengan nada tinggi.
Kemudian
aku nyruduk saja menghampirinya yang lagi bermain bola sodok sambil berceloteh,
“heyy..dasar kau ini seharusnya kau memperlakukan aku dengan baik, aku ini
tamumu”.
“aku
tidak ada janji dengan tamu siapaun hari ini, siapa juga yang mengundangmu
kemari”, kata cowok itu cuek.
“ihh..dasar
kau ini, aku kesini memang tidak dengan undangan resmi, tapi ini sangat
penting”, kataku sambil mengambil tongkat bola sodoknya.
“eeehh..kau
ini dasar kurang ajar, cepat kembalikan tongkat itu, kalau tidak..?” kata cowok
itu marah.
“yaa..katakan
saja, kalau tidak memang kenapa?” kataku ketus.
“ahh..scurity,kenapa
kau memperbolehkan gadis ini masuk, cepat usir dia” katanya.
“jadi
gitu ya..? ya sudah aku akan membawa kemeja ini kembali, lebih baik aku
membakarnya daripada mengembalikannya padamu” kataku ketus sambil melangkah
pergi.
“hheey..sini
kembalikan kemejaku, kau tau kan berapa harga kemeja ini? Sini cepat
kembalikan” katanya kasar sambil menyahut kasar kemejanya dari tanganku.
“dasar
si Wewe, aku sudah mengembalikan kemejamu tapi kau tidak bilang terima kasih”
kataku sambil menendang kakinya yang panjang.
“sudah
cepat sana pulang, tugasmu sudah selesai, aku bosan melihat wajahmu yang
bertempramen buruk itu” katanya sambil melangkah pergi.
“baik
aku akan pulang, dan kuharap kita tidak aka pernah bertemu lagi seumur hidup
aku..titik”, kataku sambil melangkah pergi sambil memperlihatkan cincin yang
ada di jari manisku. Hehe.. lumayan aku pakek cincin bagus, walaupun barang
temuan.
Aku
langsung lari keluar dari rumah gede itu dan pulang ke rumahku istanaku alias
rumah bude Ana.
***Bersambung dulu ya Bro***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar