Info Cosplay Indonesia:
Model Baju Terbaru : Model Baju Terbaru
apik..tapi sayang gak duwe dwitt...
ayuwa
Minggu, 29 September 2013
Info Cosplay Indonesia: Model Baju Terbaru
Info Cosplay Indonesia:
Model Baju Terbaru : Model Baju Terbaru
apik..tapi sayang gak duwe dwitt...
Model Baju Terbaru : Model Baju Terbaru
apik..tapi sayang gak duwe dwitt...
Kamis, 19 September 2013
ANTARA VE dan WE
(Masa – Masa Mengenaskan)
Ahhhh sungguh capek sekali perjalanan
ini. Sesampainya tiba di rumah bude Ana aku langsung masuk ke kamarku. Setelah
mandi aku langsung tertidur pulas di kamar.
“Tolong-tolong...
kereta api ini mau tenggelam ke sungai, lontong eh salah tolong...aku tidak
bisa berenang” teriakku sangat keras.
Lalu tiba-tiba cowok tampan itu datang
menolongku, dia menggendongku lalu membawaku ke pingggir sungai dan memberiku
nafas buatan..^_^(hemm, kesempatan dalam kesempitan nih yee).
Kringg...kringg..kringg.., jam wekerku menunjukkan angka 6.00 pagi pas, gak
kurang n gak lebih.
“genteng
ehh salah maksudku ganteeeng..pliss jangan pergi” teriakku keras sambil berlari
padanya. Dia berjalan sangat cepat sekali, sampai aku harus berlari untuk
mengejarnya.
Aku tidak melihat jalan yang sedang
licin itu dan akhirnya, upss aku terjatuh ke sawah. Buru – buru aku bangun, eh
ternyata yang terjadi malah aku terjatuh dari tempat tidurku dan yang konyol
adalah itu semua cuma mimpi. Hehehe..
“Ahh..ini
sungguh menyebalkan kenapa semua itu Cuma mimpi sih”, batinku dalam hati. Aku
lalu bangun dan langsung mandi. Setelah selesai sarapan aku pamit ke bude Ana,
lalu pergi ke kampus bersama Diana anak sulung bude Ana.
Hari
ini pertama kali aku masuk ke kampus megah ini, dan yang paling asik sekarang
adalah masa ospek. Aku mondar-mandir kesana kemari dan kemari kesana kesini
sampai berkali kali mencari kelompokku. Aduh orang sebanyak ini gimana gue bisa
nemuin kelompok gue.
Dan naahh... akhirnya ketemu juga
kelompok gue, Suku Banda kelompok 59. Yahh namanya saja kampus multikultural
pasti banyak banget budayanya, NTT, Flores, Kalimantan, papua de el el deh, gue
gak bisa nyebutin semuanya soalnya akan makan banyak nasi, buat nyediain tenaganya coz banyaknya kayak gerbong kereta
api yang panjang kali lebar banget.
“haay..mbak
siapa nama kamu” sapaku pada temanku yang ada disampingku. “iya, aku Sarah dari
kalimantan” jawabnya kalem.
“ohh..iya aku Vandina dari Bandung”. Bla..bla..bla.. aku banyak ngobrol
dengan teman-teman baruku yang ada di kampus. Ospek di kampus dilakukan selama
seminggu meskipun sangat capek sekali tapi ini sangat menyenangkan sekali.
Aku semakin akrab dengan teman – temanku. Kami
banyak mengobrol soal budaya kami juga tempat tinggal kami. Dan akhirnya ospek
selesai juga, the end..bye bye ospek mudah-mudahan gue lulus, amin!
Hari
pertama kuliah sangat menyenangkan, ketemu orang baru juga nomor hp baru
lagi..asik akhirnya gue banyak kenalan. Duwh..tapi nggak menyenangkan kenapa
juga sejak bertemu dengan cowok itu otak gue mulai eror. Seperti komputer yang
terinfeksi virus, tapi untung saja bukan virus mematikan seperti flu babi atau
HIV AIDS, ini seperti virus cinta pertama pada pandangan pertama hehe..J
Hari
ini kuliahku selesai jam 15.00 wib, dan itu artinya selesai satu hal baru tapi
memulai hal baru lagi. Yaa..this is time for nyuci baju.
“Bibi aku mau nyuci baju dulu yaa,
nanti kalau ada Diana sudah pulang, tolong kasih tahu, aku nitip ngprint tugas”
kataku pada bibi Ana.
“yaaa..beres, bibi akan sampaikan
pada Diana”, balas bude Ana. Aku ngambil radio yang ada di ruang tv, lalu
memutar lagu korea kesukaanku.” Heemmm...masak-masak sendiri, nyuci-nyuci
sendiri pakek sabun yang wangi, biar baunya wangi” nyanyiku dengan merdunya.. J
Lalu tiba-tiba aku menghentikan nyuci
bajunya, aku berpikir sebentar, “stop..kayak ada sesuatu yang ketinggalan deh,
tapi apa yaa..aku lupa” kataku.
Lalu buru-buru aku lari ke kamar, ups aku lupa
kalo aku masih nyimpan kemeja cowok itu di kolong tempat tidurku, aku langsung
mengambilnya dan tralaaa..kalian tahu kan bagaimana baunya? Ini sangat buruk
sekali, sampai – sampai aku mau muntah lagi kayak waktu di kereta.
Aku membawanya ke belakang lalu
langsung saja merendamnya di kaleng dan memberinya sabun sebanyak mungkin.
Pas aku lagi menguceknya, ya
sepertinya ada sesuatu benda di saku kemejanya. Aku merogohnya dan
mengambilnya, dweengg ^_^..astaga ini penemuan yang sangat bersejarah dalam
hidupku, akhirnya aku bisa menjadi salah satu seorang penemu seperti isac
newton penemu hukum newton..hehehe .
Aku menemukan sebuah cincin dan kartu
nama dengan nama Wiliam Revio Nugraha, yaa kira- kira seperti ini tampilan
kartu namanya...
Hahaha..ini
namanya ketiban rejeki, akhirnya aku tahu juga siapa nama cowok yang ada di
kereta itu, juga ada alasan mengapa aku harus bertemu dengannya.
Cepat – cepat aku menyelesaikan tugas
mingguanku itu. Lalu aku pergi ke counter terdekat untuk isi ulang pulsa aku
yang tinggal 0 rupiah itu.
***
Tiba-tiba
hp BB berwarna putih yang ada di saku celananya berdering pas lagi ada meeting
penting. “Tulilut..tulilut..ada telepon..ada telepon”, bunyi nada dering hp BB.
“maaf tunggu sebentar saya mau angkat
telepon”, katanya kepada para karyawannya. Lalu dia keluar ruangan sebentar dan
langsung mengangkat telepon dari nomor baru itu, yang sebenarnya adalah miliku
Hehe... .
“halo,
selamat siang, dengan Wiliam disini, ada yang bisa saya bantu” katanya lembut.
“ha-ha-lo ss-sa-sa- ya, Dina, iya
memang ada yang harus dibantu, malah sangat butuh bantuan bangets, keadaan lagi
gawat darurat” kataku sambil terbata-bata.
“iya, ini siapa, katakan tentang diri
anda dengan jelas, saya sedang tidak ada waktu sekarang” katanya cos pleng.
“sudah dibilang saya Dina, ohh
ya,,ehmm saya cewek yang ada di kereta waktu itu, dan huwekk saya yang muntah
di kemeja anda”, kataku cos pleng juga.
“Dina
siapa ya, saya nggak ingat tuh, terlalu banyak memori di otak saya tentang nama
cewek dengan nama Dina dan maaf saya lagi adameeting penting sekarang”, katanya kasar. (Duwh mas Bro, kalau Playboy
jangan dilihatin gitu dong, malu tauk).
“saya
Vandina cewek yang ada di kereta duduk di depan kamu”, kataku kasar juga dan
tuuutt...tttuuttt yah hp gue mati. Uhh dasar cowok ini tetap saja sifatnya
kasar dan pemarah terhadap orang yang nggak dikenal.
(Dasar
bodoh emang bener kalo dia marah, dia lagi ada meeting penting dan loe sedang
telpon ngomong seenaknya diri loe...:O)
Yahh..pantesan
hp aku mati, pulsanya kembali ke saldo awal Rp 0 bulat. Ahaa..tapi masih ada
satu alasan lagi biar bisa ketemu sama dia, aku akan ke rumahnya sajalah.
***
Keesokan
harinya aku minta diantar Diana untuk nganterin aku ke rumah Wiliam. Setelah
naik turun angkot beberapa kali akhirnya aku sampai juga di depan rumah Wiliam.
“buusyyett..Din,
bener? Ini rumah temen kamu itu yang namanya Wiliam?”, tanya Diana.
“ehmm..yang
ditulis di kartu nama ini memang alamatnya kog?” kataku enteng.
“yah..ini
sih istana Din, bukan rumah biasa, tepatnya istana pangeran kaya, kayak di
dongeng cinderella”, kata Diana sambil terkagum - kagum n matanya merem melek gitu. Kemudian aku
langsung saja pencet bel yang ada di dinding.
Ting..tung..ting..tung
aku memencetnya sampai beberapa kali sampai satpam yang ada di pos jaga keluar.
Gredeeek..pintu gerbang terbuka dan satpam itu berkata ‘’mau cari siapa ya
neng?”.
“Saya
mau bertemu dengan mas Wiliam, ini bener kan rumahnya?” jawabku.
“iya, benar ini memang kediaman tuan Wiliam,
ada perlu apa?” jawab satpam.
“dia
ada kan? Katakan saja saya Vandina, mau bertemu dengannya untuk mengembalikan
kemejanya”, kataku tegas.
“owhh..jadi
kamu tukang laundry baru itu ya, sini berikan saya saja kemejanya, saya sendiri
yang akan memberikannya ke tuan Wiliam”, kata satpam matados.(matados=muka
tanpa dosa)
Ehh..enak
saja, gue sendiri jauh-jauh, muter-muter, nyasar-nyasar sampai kehabisan duit
kesini cuma mau ketemu dengan mas Wiliam langsung, ehh..pak satpam enak saja
bilang kalau saya tukang laundry emang gue Laundry Jandi apa, batinku.
“aahh..gak
mau pak, saya sendiri saja yang mengembalikannya kepada mas Wiliam, takut gak
enak” kataku ketus pada pak satpam.
“
Baiklah, ayo ku antarke tuan muda William,” ajaknya ketus. Tapi aku gak peduli
asal bisa ketemu sama mas William.hihihi...
Aku gak tahu aku di ajak kemana sama
pak satpam ketus itu. Yang pasti setelah masuk ke rumah yang ekstra large itu
begitu terlihat amazing. Rumahnya sangat
sepi, hanya ada beberapa pembantu yang sedang bersih-bersih halaman. Kemudian
aku diajak ke ruangan yang besar di rumah itu.
Tok..toook..pak
satpam mengetuk pintu.
“masuk..!”
kata seorang cowok dengan kasar.
“ini
tuan ada tamu yang cari tuan, katanya mau mengembalikan kemeja tuan” kata pak
satapam kepada si cowok.
“taruh
saja dimeja, lalu suruh dia pulang” kata cowok dengan nada tinggi.
Kemudian
aku nyruduk saja menghampirinya yang lagi bermain bola sodok sambil berceloteh,
“heyy..dasar kau ini seharusnya kau memperlakukan aku dengan baik, aku ini
tamumu”.
“aku
tidak ada janji dengan tamu siapaun hari ini, siapa juga yang mengundangmu
kemari”, kata cowok itu cuek.
“ihh..dasar
kau ini, aku kesini memang tidak dengan undangan resmi, tapi ini sangat
penting”, kataku sambil mengambil tongkat bola sodoknya.
“eeehh..kau
ini dasar kurang ajar, cepat kembalikan tongkat itu, kalau tidak..?” kata cowok
itu marah.
“yaa..katakan
saja, kalau tidak memang kenapa?” kataku ketus.
“ahh..scurity,kenapa
kau memperbolehkan gadis ini masuk, cepat usir dia” katanya.
“jadi
gitu ya..? ya sudah aku akan membawa kemeja ini kembali, lebih baik aku
membakarnya daripada mengembalikannya padamu” kataku ketus sambil melangkah
pergi.
“hheey..sini
kembalikan kemejaku, kau tau kan berapa harga kemeja ini? Sini cepat
kembalikan” katanya kasar sambil menyahut kasar kemejanya dari tanganku.
“dasar
si Wewe, aku sudah mengembalikan kemejamu tapi kau tidak bilang terima kasih”
kataku sambil menendang kakinya yang panjang.
“sudah
cepat sana pulang, tugasmu sudah selesai, aku bosan melihat wajahmu yang
bertempramen buruk itu” katanya sambil melangkah pergi.
“baik
aku akan pulang, dan kuharap kita tidak aka pernah bertemu lagi seumur hidup
aku..titik”, kataku sambil melangkah pergi sambil memperlihatkan cincin yang
ada di jari manisku. Hehe.. lumayan aku pakek cincin bagus, walaupun barang
temuan.
Aku
langsung lari keluar dari rumah gede itu dan pulang ke rumahku istanaku alias
rumah bude Ana.
***Bersambung dulu ya Bro***
ANTARA VE dan WE
(Cincin Wewe)
Pagi begitu cerah, matahari terbit
dari sebelah barat dan terbenam dari sebelah timur menurutku..., yaa ini serasa
udah kiamat bagiku. Kemarin adalah hari yang menyebalkan seumur hidupku, kenapa
juga aku harus bertemu dengannya.
Ti..ti..ti..tit....
ti..ti..ti..tit, hp aku berbunyi dan ternyata ada telpon dari nomor baru.
“sepertinya aku pernah kenal dengan nomor ini, tapi siapa?” ah biarkan saja,
mungkin itu fans berat aku. Cie..cie..diam – diam ternyata punya fans juga.
“ihhh..cepat
dong, angkat telponnya, dasar mak lampir,lemot amat sihhh” gumam William sambil
mencet – mencet telponnya sampai 10 kali.
Angkat
gak ya... , kemudian aku ngambil bunga mawar yang ada di meja belajarku. Sambil
memetiknya satu persatu aku mulai menghitung,
“angkat...enggak...angkat....enggak...angkat...enggak...angkat...Engggak.........??
ahh, kalau begitu angkat aja deh” kataku.
Tutt..kemudian
aku mengangkat hp aku..dan dari seberang sana terdengar suara cowok sedang
marah – marah.
“hehh..mak
lampir, kenapa sih elo ngangkat hpnya lama bangets” kata William.
“dasar
Wewe..udah bagus aku mau nerima telpon loe, kalo begitu gue matiin aja”
bentakku kepada William.
“eeee...eee..
bentar Pir, loe ini.. gue udah 10 kali telpon loe, enak aja sekarang loe mau
nutup telpon gitu aja, gue mau ngomong penting nih” kata William ketus.
“ya
udah cepet ngomong aja, gue lagi gak ada waktu nih..!!’’ balas gue ketus juga.
“Pir..elo
tau cincin yang ada di kemeja gue kan, disaku kemejaku maksudku” kata William.
“emmmh..kira
– kira cincin yang mana ya, gue gak tahu tuh” kataku manja pada william. Yah
manja dikit gak papalah, mumpung ada kesempatan.
“ahh..elo
ini masak gak tahu sih, cincinnya warna putih ada lambang hati, trus dalemnya
ada tulisan William dan Zifara” kata William.
“emm..
yang mana sih kayaknya gak ada, suwer deh” kataku sambil cengingisan.
Yah
padahal sih sebenernya aku simpan di laci meja belajar gue, lalu aku
mengambilnya, “jadi cincin ini yang dicari william, kelihatan bagus dan emas
murni sih, kalu dijual kira-kira laku berapa ya, sejuta, 2 juta, 5 juta,atau 10
juta, wahh mantap nie” kataku dalam hati.
Kemudian
dari seberang sana William teriak – teriak.
“Mak
lampir, pokoknya mau gak mau kita harus ketemuan, ini masalah penting buat gue,
jadi elo harus tanggung jawab titik” kata William dengan penuh tenaga, saking
penuhnya sampai ngos-ngosan kayak orang abis lari – lari.
“Mak
lampir, loe denger suara gue kan, mak... mak..loe denger suara gue kan?” kata
William loyo karena udah kehabisan tenaga n belum makan juga.
“hehh..iya
We, jadi kita ketemuan nih,, emm tapi akhir – akhir ini gue sibuk We, banyak
tugas yang harus dikerjain, kapan – kapan aja ya” kataku pada Wewe, buru – buru
aku matiin hp aku “titt”.
“yess,,
semangat – semangat William minta ketemuan, akhirnya.. waktu memihak pada orang
yang teraniaya, siapa suruh jadi orang kog jual mahal bangets, gue kerjain loe
ntar” kataku dengan penuh semangat.
Saking
semangatnya sambil loncat – loncat gue terjatuh dari kasur. Alamak. Mampus aku,
kepala gue benjolL
Yahh..semangka..
(semangat kakak) akhirnya bisa ketemuan lagi nih sama bang william J, manfaatin waktunya dengan
baik ya.
Kemudian
buru – buru aku mandi, ganti baju, sarapan lalu pergi ke kampus. Di tasku hpqu
terus bergetar, terlihat di layar tulisan Wewe Gombel Calling sampai 20
panggilan tak terjawab, lalu aku nonaktifkan saja hp aku(cari aman bro,
daripada kena marah sama bu dosen) Sambil mengikuti kelas Pengamen (pengantar
Manajemen) aku memikirkan sesuatu tentang wewe.
Lagi berpikir n ngetuk – ngetuk kepala benjol
pakek bolpoin : (kira – kira ntar gue ngomong apa ya ke William) tebak ya, gue
ngomong apa ke william, bagi yang benar aku kasih hadiah deh, 1 unit mobil
toyota avanza, gratis bensin 1 liter juga lowhJ
A.“we, sorry sebenernya cincin loe udah
ketemu, tapi pas aku lagi nyuci kemeja loe, hanyut di sungai, jadi dibawa sama
yuyu kangkang”
B. “William unyu – unyu anak
baik, maaf ya.. ini cincin yang loe cari, tapi sebagai gantinya, karena aku
udah nemuin, kamu mau kan jadi mas pacar aku”...lebayJ.com.
C.”We, sorry bangets, gue bener –
bener gak tahu cincin loe, jadi relain aja deh, kalo cincin loe ilang entah
kemana”
DENG..DEEEENG...??
kira – kira diantara 3 pilihan di atas mana ya, yang enak dipakai A, B atau C
sih..
Kemudian
dari meja dosen, spidol warna hitam terbang tinggi di udara dan mendarat tepat
di meja aku.
“Vandina,
gadis pintar, baik hati, dan tidak sombong, kamu sedang mikirin apa nak ? kog
serius banget, saking seriusnya sampai gak tau ibuk ngomong apa? Kamu ibu hukum
bersihin toilet di lantai 2,,,SAMPAI BERSIH sekarang juga” kata bu Susan marah
– marah kepadaku dengan logat solonya yang halus dan terlalu lebay.
Mampus
aku. “iii...iii..iya buk, saya berangkat sekarang juga” kataku kecut, sambil
berjalan ala model menuju ke toilet. Yahh awas loe, William !! gara – gara
mikirin loe gue harus kena hukum bersihin toilet L (semangka.. ini bagian dari
mendapatkan cinta mas Wewe lowh ^_^).
Lalu
aku ngambil sikat toilet yang ada di pojok dan membersihkan semua toilet bau
itu. Ketika aku lagi nyikat WC, tiba – tiba hp aku bernyayi menyanyikan lagu
korea dengan keras, ttuut..ttut.. di layar tertulis nama Wewe Gombel Calling.
Lalu aku mengangkatnya
“Heeh
dasar...!! Wewe Gombel..!, awas ya gara – gara kamu nerorin gue, aku kena hukum
bersihin toilet, lihat aja gue pasti akan balas dendam” kataku nyerocos panjang
kayak gerbong sepur kepada William.
Kemudian
dari seberang sana terdengar suara William “Lampir entar sore jam 4 gue tunggu
di kafe Tompel deket perempatan jalan Monas, awas aja kalo loe gak dateng,
seumur hidup loe, gue sumpahin gak akan bakal tenang titik” dan kemudian Ttitt
hpnya pingsan karena kehabisan tenaga.
“hha..halo..We
gue belum ngomong nih, nanti gue bisa pa enggakketemuan sama loe,eh hp loe
langsung pingsan aja” kataku kesal.
Dengan
semangat dan sekuat tenaga aku nyelesain hukumanku
membersihkan toilet bau. Sambil mengelap keringat “fiuhh,,akhirnya selesai juga
hukuman gue” kataku senang.
Kemudian
terdengar suara kaki sedang berjalan dan ternyata itu bu Susan “Dina, kamu udah
selesaikan bersihin toiletnya?” kata bu Susan.
“iya..bu
dosen, lihat...Clingg, semuanya sudah bersih dan wangi kanJ” kataku bangga, sambil
memperlihatkan semua toilet yang udah mengkilap.
“baik,
sekarang kamu pergi ke gedung G, pak Sugeng sudah menunggu kamu disana” kata bu
Susan datar.
“yahh..bu
Susan, ada apa lagi ya, saya kan sudah menyelesaikan hukuman dari ibu, lagipula
setelah ini sudah tidak ada jam kuliah lagi, please bu.. saya sudah ada janji
dengan seseorang hari ini” kataku panjang kali lebar kepada bu Susan.
“yahh..mana
saya tahu, itu pesan dari pak Sugeng kepada saya, sudah sana kamu cepat temui
beliau” kata bu Susan.
“iya
buk” kataku singkat.
Kemudian
aku langsung pergi ke gedung G untuk menemui pak Geng.
Pintu
di ketuk. Tok..tok..”masuk”, kata pak Sugeng singkat.
“Bapak
mencari saya?” kataku pada pak sugeng.
“iya,
untung kamu cepat datang kesini, jadi tuan Sandi tidak menunggu terlalu lama,
Tuan Sandi kemarilah, mari kenalkan ini Vandina mahasisiwi yang saya katakan
kemarin, Vandina ini kenalkan tuan Sandi” kata pak Geng.
“Ahh
pak Geng, jangan panggil saya Tuan Sandi, panggil saja saya Sandi” kata Sandi.
Kemudian
kami berdua berjabat tangan “ Sandi” kata tuan Sandi.
“Vandina”
kataku memperkenalkan diri. Kemudian kami langsung duduk di sofa .
Kami
berbincang – bincang cukup panjang kali lebar, aku juga ingin tahu ada apakah
gerangan pak Geng memanggil aku dan memperkenalkan aku kepada Sandi.
Oke
gue kenalin dulu ya tentang Sandi. Yah Sandi itu dalam cerita ini bisa dibilang
orang ketiga antara aku dan William dan orang keempatnya adalah Zifara pacar
William. Sandi anak tunggal dari keluarga kaya dan merupakan pewaris Sandria
Group salah satu perusahaan terkenal di Jakarta gitu deh.
Dia
pacaran hanya sekali yaitu ketika kuliah, itu saja hanya bertahan selama 6
bulan, gara – garanya sih, si cewek selingkuh sama cowok lain. Lagian Sandi
juga hanya di bohongi sama ceweknya. Yah biasalah bukan cinta murni –
semurninya, tapi campuran alias oplosan.. cowok kaya pasti di deketin Cuma
karena uangnya gitu. Oke sekilas aja informasi buat si Sandi.. kembali ke cerita.
“baiklah,nak Sandi ini Vandina, mahasiswi yang memperoleh
beasiswa itu, dan Vandina nak Sandi ini akan memberimu komisi uang kuliah serta
kamu juga bisa bekerja di perusahaannya ketika tidak ada jam kuliah di kampus”
kata pak Geng pada kami berdua.
“hahh..
J benarkah itu pak, wah saya
akan sangat senang sekali, dengan senang hati tentu saja saya akan
menerimanya”kataku.
“jadi
benar kamu mau?, saya akan sangat senang sekali, kebetulan perusahaan kami
bekerjasama dengan kampus ini untuk membina mahasisiwa berprestasi menjadi
seorang pengusaha” kata Sandi sambil tersenyum kepadaku.
Bla...bla...bla..
kami mengobrol banyak sekali. Pokoknya ini akan sangat menyenangkan deh, jadi
kalian harus baca cerita ini sampai habis ya.
Tak
terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore. Lalu dengan sangat
hormat, aku minta ijin kepada pak Geng dan Sandi untuk pulang dengan alasan
bude Ana masuk RS (bohong besar).
“baiklah
pak Sugeng, Pak Sandi saya pamit pulang dulu, saya dapat sms dari sepupu saya
kalo bude Ana masuk RS, penyakit darah tingginya kumat lagi” kataku pada kedua
lelaki itu. Heheh..
“oh,
iya silakan saja, kamu pulang duluan, sepertinya saya sudah mengasingkan kamu
disini selama 2 jam, dan satu lagi jangan panggil saya tuan Sandi, gak enaklah
saya kan masih muda, usia saya masih 23 th dan semoga bude kamu cepat sembuh
juga” kata Sandi panjang kali lebar bangets kayak terowongan.
“baik
terima kasih, atas kebaikan anda saya ucapkan terima kasih” kataku sopan.
“ya,
kamu hati – hati di jalan, jangan melirik kesana kemari, lihat jalan saja
kedepan lurus” kata pak Geng.
“baik
pak, saya pulang dulu, selamat sore” kataku, lalu aku membuka pintu dan pergi.
***
Aku
lari secepat – cepatnya dan sekuat tenagaku. Aku takut kalo William marah –
marah lagi kepadaku karena keterlambatanku. Sesampai di depan kafe Tompel, aku
langsung saja masuk, dan benar William sudah menunggu di sofa pojok dekat
jendela.
“Lampir,
apa kau tidak dengar yang aku katakan tadikah? Aku bilang kita ketemu disini
jam 4 sore dan kau terlambat 1 jam, kau tahu kan kalo aku ini orang sibuk
hahh?” kata William marah kepadaku
Busyet
nih orang kayaknya beneran marah nih ke aku. Langsung aja aku semprot dia balik
“owwhh..jadi kamu doang yang orang sibuk di dunia ini, gara – gara loe gue
harus ninggalin meeting penting dengan pengusaha ganteng, gara – gara loe juga
aku kena hukum bu Susan bersishin toilet, ya sudah kalo begitu gue pulang aja
titik.
“hehh..enak
aja mau pulang, loe gak hargai diriku bangets sih, cepat duduk! Bentak Wewe
kepadaku.
Yah
saking bersalahnya gue, karena gak tepat waktu mau aja aku disuruh duduk sama
William.
“jadi,
sekarang cepat kembalikan cincin aku yang ada di saku kemejaku itu” kata
William nyerocos.
“yahh...maaf
ya We, gue gak tahu soal cincin itu, lagian kenapa sih loe pakek nyimpan cincin
di saku kemeja segala, konyol tahu gak sih, harusnya kan cincin disimpan di
jari manis bukannya disaku meja!” kataku kepada William.
“jadi
bener loe gak tahu sama sekali soal cincin itu?” tanya William kepadaku.
“Suer
We, gue gak tahu soal cincin itu, kalo gue tahu pasti akan aku kembalikan dan
kenapa sih gue harus bohong ke loe” kataku memelas.
“aduwh,,gimana
nie, cincin itu sangat berharga buat gue, besok adalah hari jadi aku sama cewek
aku yang ke 3 th, dia akan pulang dari Australi, jadi bener ? sumpah pocong
kalo loe gak tahu sama sekali tentang cincin itu? Kata Wewe.
Untuk
pertama kalinya sejak aku bertemu dengan William, kami berdua ngomong dengan
serius. Terlihat wajah William sangat kecewa saat dia tahu cincin itu benar –
benar hilang J
(yee..enak aja, gue mau ngembaliin cincin itu, ini
sebagai hukuman buat kamu We, karena sejak bertemu dengan kamu aku menjadi
gadis yang begitu eror karena terus mikirin loe tanpa henti).
“okelah
kalo begitu, ayo kita pulang aja, percuma saja kita bertemu, toh kamu memang
gak tahu soal cincin itu Pir” kata Willian dengan penuh putus asa.
***oke..ceritanya bersambung
dulu ya Gan***
Selasa, 17 September 2013
Jumat, 13 September 2013
Kamis, 29 Agustus 2013
Langganan:
Postingan (Atom)